Assalamu’alaikum Wr.
Wb.
Semangat Pagi!
Kembali lagi dengan aku dalam Rangkaian LKMM-TD 2019 FT ULM! Sesuai dengan
janjiku yang sebelumnya (silahkan cek post sebelumnya), kali ini aku akan
menceritakan rangkaian kedua LKMM-TD 2019 FT ULM yaitu Leadership and
Enterpreneur Talkshow & Focus Group Discussion. Acara ini telah
dilaksanakan pada Selasa, 26 Maret 2019 di gedung BP. PAUD & DIKMAS,
Banjarbaru. Hmmm... oke mulai dari mana ya...
(LKMM-TD 2019:
Be A Leader)
Pertama, seperti
biasa datang pagi-pagi dengan tempat yang lumayan jauh dari rumah, satu motor
wajib berdua jadi pertama ya jemput teman dulu baru berangkat ke tujuan :v,
kami dibariskan seperti biasa dicek perlengkapan dan atribut
selengkap-lengkapnya (btw aku “telat”). Kemudian, setelah selesai kami masuk
secara bergantian antar kelompok ke dalam gedung dan duduk sesuai dengan posisi
duduk kelompok yang sudah ditentukan. Suasana pagi masih terasa sangat segar
ditambah dengan rasa kantuk yang menyelimuti karena tidur larut, sembari
menunggu para tamu undangan dan narasumber datang, kami kembali diminta untuk
menyorakkan jargon dan yel-yel masing masing kelompok. Saking seringnya, kami
juga lelah cuy. Pagi-pagi perut lapar, dimakanlah snack mengenyangkan. Perlahan
para tamu berdatangan daaaan dimulai lah acara pertama yaitu Leadership and
Enterpreneur Talkshow. Acara dimulai dari sambutan-sambutan, kemudian
pengenalan moderator yaitu Ka Antung dan pemberian materi dari narasumber.
Narasumber yang
pertama ialah Bapak Suyanto yang merupakan seorang Enterpreneur, beliau yang
awalnya bekerja serabutan terus berusaha dan usaha pantang menyerah sampai
sekarang menjadi seorang kontraktor di PT Adaro. Beliau mengatakan jangan takut
untuk menjadi seorang pengusaha, ubah mindset pikiran negatif menjadi positif
karena sebagian besar perilaku manusia dipengaruhi oleh alam bawah sadarnya. Kemudian,
beliau memberikan 7 cara menjadi sukses yaitu, IDEA, ACTION, ACTION, ACTION,
ACTION, ACTION, & ACTION, dan juga rumus untuk sukses yaitu, Be X Do = Have.
Setelah selesai memberikan materi ada sesi tanya jawab dengan peserta LKMM dan
cukup banyak yang bertanya.
(Mantul pak)
Narasumber yang kedua
yaitu Pak Rahmat, beliau adalah Wakapolresta Banjarmasin. Ini merupakan
penyegar bagi kami yang lelah dan mengantuk karena penyampaian beliau yang
santai dan merangkul anak muda seperti kami :v, pembawaan beliau yang membuat
kami tertawa sangat menarik dan persuasif. Kebanyakan, beliau menceritakan
pengalaman pribadi dan keluarga beliau. Materi
yang beliau sampaikan berupa perbedaan seorang pemimpin dan pimpinan. Seorang pimpinan
cenderung lebih mementingkan kekuasaan mutlak dan berada di posisi puncak, sedangkan
seorang pemimpin mengutamakan demokrasi dan merangkul anggotanya. Kalau nggak
salah ada quotes yang diberikan beliau seperti ini, “Setiap Pimpinan belum
tentu pemimpin, tetapi pemimpin layak menjadi pimpinan”. Lalu setelah selesai,
lanjut sesi tanya jawab dan banyak yang ingin bertanya :v. Lalu, narasumber
ketiga yaitu Pak Ibnu Sina yang merupakan Walikota Banjarmasin. Karena suatu
alasan, beliau tidak dapat berhadir dan digantikan dengan video dari beliau. Video
yang ditampilkan membahas pembangunan smart city secara digital di era revolusi
industri 4.0 yang dimana ada dua aspek diantaranya Smart Government dan Smart
People.
Setelah selesai, yup
Ishoma yeah, akhirnya rehat dan dapat makanan juga :v. Lalu, acara dilanjutkan
dengan Focus Group Discussion, dimana setiap kelompok mendapat tema dan mempresentasikan
hasil pembahasan tema tersebut untuk di diskusikan dengan kelompok lain. Topik
yang pertama kalau tidak salah Digitalisasi itu mempermudah atau mempersulit?. Dan
dimulai lah lempar tanya jawab antar peserta, kesimpulannya Digitalisasi itu
mempermudah, walaupun digitalisasi membawa dampak negatif, itu dikembalikan ke
pribadi masing-masing dengan diiringi peningkatan kualitas SDM. Topik yang kedua
intinya itu mahasiswa teknik harus mengutamakan hardskill atau softskill. Disini
banyak sekali perbedaan pendapat jadi memakan waktu yang lama -__-.
Kesimpulannya malah yang dibutuhkan itu softskill tapi harus seimbang juga
dengan hardskill, gimana ya rasanya... . Lalu topik yang ketiga yaitu, Revolusi
4.0 meningkatkan efisiensi produktifitas? Mengurangi lapangan pekerjaan?. Kesimpulannya
revolusi 4.0 terbukti meningkatkan efisiensi produktifitas dan tidak sepenuhnya
mengurangi lapangan pekerjaan karena hanya bentuk pekerjaannya saja yang berpindah.
Dan setelah itu.... selesai. Udah. Wkwkwk canda, akhirnya rangkaian kedua berakhir
cuy setelah seharian duduk di kursi yang nyaman seperti bersamanya... eaaa.
Acara ditutup dengan jargon (lagi) dari masing-masing kelompok dan kami
dipersilahkan pulang ke rumah/kos masing-masing~
Oke sekian dulu
cerita ku di rangkaian kedua kali ini, masih ada rangkaian ketiga cuy yaitu
SKEMA, jadi sampai jumpa di postingan yang berikutnya :D
‘Seorang pemipin ada bukan karena ingin diakui orang lain, namun seorang
pemimpin ada karena telah diakui orang lain.”